Tingkat hunian ritel di Jakarta naik menjadi 72,8% pada Q3 | Real Estate Asia
, Indonesia

Tingkat hunian ritel di Jakarta naik menjadi 72,8% pada Q3

Berkat absennya pasokan baru dan kunjungan mal yang kuat.

Menurut laporan terbaru dari Colliers, aktivitas sewa menyewa di sektor ritel Jakarta menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dibandingkan tahun lalu. Lonjakan permintaan terutama terlihat pada sektor F&B yang mendominasi kegiatan penyewaan di dalam mal.

Beberapa penyewa utama aktif mencari ruang baru untuk ekspansi. Contohnya adalah jaringan supermarket terkenal AEON Store yang baru saja membuka toko pertamanya di Alam Sutera. Demikian juga, peritel sepatu dan alas kaki telah mengejar strategi ekspansi agresif, secara bertahap membuka toko-toko baru sejak tahun lalu.

Berikut informasi lebih lanjut dari Colliers:

Meskipun pasar kopi grab-and-go sudah jenuh di Indonesia, pemain lain telah masuk dengan membuka toko pertamanya di Indonesia. Kedai kopi asal Cina ini telah membuka gerainya di Kuningan City, Jakarta Selatan. Jika rencana ekspansi internasional mereka terwujud, kami mengharapkan mereka akan membuka outlet tambahan,tidak hanya di Jakarta tetapi juga di Area Jabodetabek. Tren ini menunjukkan kepercayaan peritel yang semakin tumbuh, seperti yang terlihat dari ekspansi mereka yang terus berlanjut ke pusat-pusat perbelanjaan.

Ketidakhadiran pasokan baru yang berkepanjangan, ditambah dengan tren positif dalam kunjungan mal dan transaksi ritel, telah menyebabkan penurunan tingkat kekosongan sewa di Jakarta. Pada Q3 2023, tingkat hunian rata-rata di Jakarta mencapai 72,8%, menandai peningkatan kecil dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Namun, dengan konstruksi mal yang masih berlangsung diperkirakan akan selesai pada akhir tahun, penurunan kecil dalam tingkat hunian diharapkan menutup 2023.

Di wilayah Jabodetabek, tingkat hunian tercatat sekitar 70,4%, relatif stabil selama tiga bulan terakhir. Mal-mal yang baru dibuka masih memiliki komitmen dari penyewa yang sedang dalam proses penyelesaian toko mereka dan belum memulai operasi. Namun, pasokan yang tinggi diharapkan akan hadir pada akhir 2023 dan dapat mempengaruhi tingkat hunian di wilayah Jabodetabek.

Keinginan untuk membuka toko baru terasa kuat, meskipun penyelesaian mal baru pada akhir 2023 mungkin sementara mengganggu tingkat hunian rata-rata. Namun, komitmen penyewa dalam mal-mal ini diharapkan dapat mendorong peningkatan berikutnya dalam tingkat hunian rata-rata dalam beberapa tahun mendatang.

 

Bagaimana kinerja pasar investasi properti Indonesia pada Q3?

Pasar hotel dan ritel menunjukkan potensi, kantor tetap stabil, dan perumahan masih dalam tekanan.

Tingkat hunian ritel di Jakarta naik menjadi 72,8% pada Q3

Berkat absennya pasokan baru dan kunjungan mal yang kuat.

Pasar ritel Jakarta kini mendukung para pemilik gedung berkat aktivitas mal yang telah pulih

Beberapa pemilik gedung sedang mengevaluasi kombinasi penyewaan untuk mengoptimalkan ruang yang tersedia.

Mengapa 2026 akan menjadi titik balik bagi pasar perkantoran di Jakarta

Pasar hanya diharapkan mencapai keseimbangan penawaran dan permintaan pada saat itu.

Dinamika yang berubah dalam pasar kantor strata-title Jakarta

Beberapa gedung telah melakukan koreksi ringan dalam harga penawaran mereka.

Pasokan perkantoran di Jakarta mencapai 7,34 juta meter persegi pada Q3

Berikut proyek yang dijadwalkan akan segera selesai.

Sewa apartemen di Jakarta akan tumbuh hingga 3% dalam tiga tahun mendatang

Hal ini disebabkan oleh pasokan apartemen service kelas atas baru yang akan datang.

Apa yang bisa mendorong tingkat okupansi mal di Jakarta dalam waktu dekat?

Ada keinginan nyata bagi peritel untuk membuka toko baru.